Dalam sebuah kenangan hidup yang kemarin, hari ini, esok dan lusa. Dimana kita bisa menemukan letak sebuah arti perjuangan, pengorbanan, pengabdian dan kesetiaan. Saat ketika arti dari sebuah keikhlasan dapat di takar dan di beli dengan sebungkus nasi dan ternilai dengan digit angka di selembar kertas. Sebuah kudapan kau cari, kau bakar, hisap dan terus hempaskan kembali ke kebebasan. Apa arti dari sebuah rasa jika untuk mencari kedamaian, ketenangan, cinta, dan kasih sayang masih dapat di nilai dengan banyaknya emas. Menjadi sebuah bukit yang jika ingin ku daki untuk menemuimu saja aku tak bisa. Kini harapanku layaknya sebuah layang-layang. Yang ku terbangkan tinggi, setinggi harapanku. Yang tetap ku tarik ulur seperti usaha ku menggapainya. Semakin tinggi maka angin bertiup semakin kencang, pegang erat talinya dan tarik layang-layang itu agar tak terhempas oleh angin keputusasaan. Jangan lupa bersyukur dan bahagia. Catatan lama (6 Januari 2018).