Peran Ilmu Matematika dalam Menstimulasi Pengetahuan Numerikal Siswa Ditinjau dari Perspektif Aplikasi Kehidupan Sehari-hari
Pendidikan mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan diharapkan akan lahir sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu membangun kehidupan masyarakat ke arah yang lebih baik. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang baik dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat penting. Karena pentingnya, matematika diajarkan mulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi (minimal sebagai mata kuliah umum). Bagi siswa, selain untuk menunjang dan mengembangkan ilmu-ilmu lainnya, matematika juga diperlukan sebagai bekal untuk bersosialisasi dalam kehidupan bermasyarakat. Matematika sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang banyak mendasari perkembangan ilmu pengetahuan lain, karena matematika memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari matematika digunakan untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia. Matematika sebagai ilmu pengetahuan tentang benda-benda abstrak dan masalah-masalah yang berhubungan dengan bilangan mempunyai arti penting dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari ilmu pengetahuan lainnya.
Seorang pakar pendidikan matematika, Soedjadi (1998) mengatakan pembelajaran matematika tidak hanya diarahkan agar siswa dapat memecahkan soal dan menerapkan matematika tetapi juga dapat menumbuhkan kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
- Kemampuan menerapkan dan menggunakan matematika dalam bidang lain;
- Kemampuan berpikir analisis dan sintesis;
- Kemampuan membedakan yang benar dan salah dengan alasan logis;
- Kemampuan kerja keras, konsentrasi dan mandiri;
- Kemampuan memecahkan masalah.
Dalam sejarah perkembangan peradaban manusia sampai sekarang, peranan matematika semakin dianggap penting, baik bagi perkembangan peradaban manusia secara keseluruhan maupun bagi perkembangan setiap individu. Dalam masa di mana hubungan dan persaingan antar manusia tidak lagi terbatas hanya dalam satu negara atau satu wilayah tertentu saja (era globalisasi), peranan matematika dan pendidikan matematika menjadi semakin penting (Suwarsono, 1998).
Kemampuan numerik merupakan kemampuan khusus dalam kegiatan menghitung. Sebagian besar materi yang ada dalam mata pelajaran matematika berhubungan dengan konsep penghitungan. Tentu memerlukan kemampuan khusus untuk menyelesaikannya. Diantaranya adalah dibutuhkan kemampuan verbal, kemampuan spasial, kemampuan numerik, kemampuan penalaran dan sebagainya. Kemampuan verbal yaitu kemampuan seseorang dalam memahami konsep-konsep dalam bentuk kata-kata. Kemampuan spasial yaitu kemampuan seseorang memvisualisasikan gambar, baik itu gambar dalam bentuk dimensi dua atau dimensi tiga. Sedangkan kemampuan numerik yaitu kemampuan seseorang dalam melakukan penghitungan dan pengoperasian bilangan-bilangan.
Contohnya dalam materi aritmatika sosial, para peserta didik diharapkan bisa memahami soal. Tentu untuk dapat memahami soal dibutuhkan kemampuan verbal. Setelah peserta didik dapat memahami dengan kemampuan verbal, maka peserta didik dituntut untuk bisa mengerjakan soal dengan kemampuan numerik yang dimilikinya. Sehingga peserta didik mampu menyelesaikan permasalahan dalam soal matematika yang dihadapinya. Dari contoh di atas kemampuan numerik sangat diperlukan untuk menyelesaikan soal matematika, walaupun beberapa kemampuan di atas sangat berkaitan antara satu sama lain. Tetapi di dalam penyelesaian soal matematika tetap dibutuhkan kemampuan numerik yang sangat luas.
Salah satu penyebab rendahnya pengetahuan numerikal siswa adalah kurang optimalnya aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran. Rendahnya aktivitas siswa tersebut tampak pada proses pembelajaran yang masih didominasi guru, karena pendekatan yang dilakukan oleh guru selama ini adalah pendekatan langsung dari guru ke siswa. Guru memberikan konsep-konsep matematika dengan menerangkan di depan kelas. Siswa cenderung pasif dan hanya menerima apa saja yang diberikan oleh guru tanpa ada kegiatan timbal balik. Aktivitas rutin yang dilakukan siswa di kelas adalah hanya memperhatikan penjelasan guru, mengerjakan latihan soal yang sesuai dengan contoh soal dan langkah-langkah pengerjaannya, dan pekerjaan rumah. Kurangnya aktivitas yang dilakukan siswa mengakibatkan hasil belajar menjadi rendah dan pengetahuan numerikal siswa tidak berkembang dengan baik.
Selama ini dalam pembelajaran matematika siswa mengalami kesulitan untuk mengaplikasikan ilmu matematika dalam kehidupan sehari-hari. Siswa hanya menerima penjelasan atau pemberian materi dari guru. Guru lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sebagai pemberi informasi atau pengetahuan untuk siswa, sedangkan siswa hanya sebagai penerima informasi dengan cara mendengarkan, mencatat atau menyalin, dan menghafal penjelasan yang diberikan oleh guru. Hal ini yang menyebabkan sulitnya belajar matematika bagi siswa. Guru dalam pembelajarannya di kelas tidak mengaitkan dengan skema yang telah dimiliki oleh siswa dan siswa kurang diberikan kesempatan untuk menemukan kembali ide-ide matematika. Metode yang demikian membuat siswa cepat merasa bosan dan mengantuk pada saat pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika. Salah satu upaya yang diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika adalah pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara konsep-konsep matematika dengan pengalaman sehari-hari. Pembelajaran matematika yang dikaitkan dengan kehidupan nyata akan lebih mudah dipahami dan diingat siswa, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna dan siswa tidak akan cepat lupa dalam mengaplikasikan ilmu matematika. Dengan kegiatan tersebut diharapkan mampu menstimulasi dan menambah kemampuan numerikal siswa dalam rangka meningkatkan kualitas SDM yang ada di Indonesia.
Penguatan peran matematika dan pendidikan matematika perlu dilakukan. Penguatan peran tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas SDM melalui peningkatan pengetahuan numerikal siswa dalam pembelajaran matematika serta mengaplikasikan ilmu matematika dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari. Di sisi yang lain pembelajaran matematika juga perlu dibenahi agar sistem pembelajaran matematika jauh lebih baik. Dengan demikian kita dapat mewujudkan apa yang dikatakan oleh Napoleon Bonaparte, bahwa “Kemajuan dan kesempurnaan matematika memiliki hubungan yang erat dengan kesejahteraan negara”, sehingga penguatan peran matematika dalam upaya meningkatkan kualitas SDM diharapkan mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Komentar
Posting Komentar