Hoyt (dalam Kartono, 1998) memaparkan kepemimpinan adalah kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerja sama yang didasarkan pada kemampuan orang lain dalam mencapai tujuan–tujuan yang di inginkan kelompok. Selanjutnya lebih mendalam kepemimpinan menurut Young (dalam Kartono, 1998) yang berpendapat bahwa kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Mary Parker Follett mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan malalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk malaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan, atau berarti dengan tidak melakukan tugas-tugas itu dengan sendiri. Sedangkan menurut Malayu S.P. Hasibuan (2001), manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan suatu seni, ilmu pngetahuan dan proses yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah dicita-citakan bersama.
Kepemimpinan berbeda dengan manajemen. Kunci dari kepemimpinan adalah membangun visi dasar (tujuan, misi, agenda) suatu organisasi. Sedangkan kunci manajer adalah mengimplementasikan visi. Manajer dan pengikut dalam suatu organisasi akan bertindak dengan berbagai cara untuk mencapai tujuan akhir.
Dalam kepemimpinan tentunya harus ada keyakinan bahwa manajemen yang dilaksanakan akan berjalan menjadi lebih baik. Manajemen menjadi lebih baik jika didukung oleh kepemimpinan yang baik (good leadhersip). Secara ilmiah, kepemimpinan mulai berkembang dengan berkembangnya ilmu manajemen yang disebut juga dengan ilmu kepemimpinan. Hal ini dapat dilihat dalam banyak teori yang memandang kepemimpinan dalam organisasi pendidikan, termasuk peran yang sangat penting yang mengisyaratkan bahwa fungsi pemimpin sangat menentukan tercapainya tujuan pendidikan.
Kepemimpinan mencakup proses memengaruhi tujuan organisasi, mendorong perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, memberikan pengaruh untuk memperbaiki kelompok dan budaya. Kepemimpinan memiliki hubungan yang kuat dengan motivasi. Hal ini dapat dilihat dari keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sangat bergantung pada kewibawaannya, dan pada saat yang sama pemimpin tersebut berperan dalam menciptakan motivasi bagi orang yang terlibat dalam suatu organisasi.
Manajemen merupakan bagian integral dari kepemimpinan. Dapat dikatakan bahwa manajemen tidak dapat dipisahkan dari kepemimpinan dan sebaliknya. Dalam hal ini, manajemen berarti kepemimpinan, karena ketika seorang pemimpin berusaha untuk memimpin, maka dia akan mengeluarkan kemampuan manajerialnya dalam hal ini kemampuan untuk mengelola organisasi yang dipimpinnya.
Pemahaman tentang perbedaan kepemimpinan dan manajemen ini sangat penting dalam mengoperasikan sebuah organisasi. Kepemimpinan dan manajemen seharusnya berjalan secara beriringan. Untuk menjadi manajer yang baik diperlukan keterampilan dalam kepemimpinan. Sedangkan untuk menjadi pemimpin yang efektif, dibutuhkan keterampilan manajemen untuk mencapai visinya. Berdasarkan penjelasan di atas, sukses dalam organisasi membutuhkan keseimbangan antara kepemimpinan dan manajemen.
Komentar
Posting Komentar